Jumat, 20 Maret 2009

PENGELASAN TIG PADA PELAT ALUMINIUM PADUAN SERI 1145

Logam akan mengalami pengaruh pemanasan akibat pengelasan, dan mengalami perubahan struktur mikro disekitar daerah lasan. Bentuk struktur mikro logam disekitar daerah lasan bergantung pada temperatur tertinggi yang dicapai pada pengelasan, kecepatan pengelasan, dan laju pendinginan daerah lasan. Apabila struktur mikro logam mengalami perubahan, sifat mekanik logam tersebut juga akan mengalami perubahan. Daerah logam yang mengalami perubahan struktur mikro akibat mengalami pemanasan karena pengelasan, disebut Daerah Pengaruh Panas (DPP) atau Heat Affected Zone (HAZ). Perubahan struktur mikro dan perubahan sifat mekanik pada logam yang mengalami proses pengelasan inilah yang diteliti didalam Tugas Akhir ini. Perubahan struktur mikro dapat diteliti dengan pemeriksaan metalografi, dan perubahan sifat mekanik dapat di teliti dengan pengujian mekanik, yang dilakukan dengan uji tarik dan uji kekerasan. Adapun logam yang dilas adalah pelat Aluminium Paduan Seri 1145 menurut standard Aluminium Association (AA) di Amerika, sesuai basil pemeriksaan komposisi kimia. Proses pengelasan dilakukan dengan TIG Welding (Tungsten InertGas Welding).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Untuk kecepatan pengelasan tetap dan arus pengelasan semakin besar; maka daerah pengaruh panas (HAZ) sesmakin lebar, butir pada HAZ bertambah besar, kekerasan pada HAZ turun. Kekuatan tarik sambungan las maksimum ada arus pengelasan 90 Ampere.
2. Untuk besar arus pengelasan tetap dan kecepatan pengelasan semakin tinggi; maka daerah pengaruh pana s (HAZ) semakin menyempit, butir pada HAZ semakin halus, kekerasan pada HAZ turun. Kekuatan tarik sambungan las maksimum pada kecepatan pengelasan 200 mm/menit.

Daniar Anggit A. (075524039)

Cacat pengelasan pada Baja AISI 1021

Cacat dan bentuk deposit hasil las busur listrik dipengaruhi oleh banyak faktor.
Salah satunya yang sering tidak diketahui adalah adanya pengaruh magnetic arc blow. Magnetic arc blow dengan variasi penempatan ground dan besar arus las dipelajari dalam penelitian ini dengan mengamati pengaruhnya terhadap cacat dan mengukur penampang deposit las yang dihasilkan. Proses las yang diamati adalah las TIG pada baja AISI 1021 dengan gas pelindung argon dengan polaritas lurus (DCSP). Hasil foto makro dan pengukuran menunjukkan magnetic arc blow berpengaruh kuat pada ukuran dan bentuk deposit las pada potongan pertama menggunakan arus 200 A serta penempatan ground pada awal proses pengelasan. Cacat las undercut dan incomplete penetration adalah cacat yang umum dijumpai pada semua potongan. Sedangkan dominasi cacat porositas pada potongan pertama lasan dengan arus 200 A diduga karena kurangnya ruang perlindungan gas dalam daerah las. Inklusi tungsten banyak terjadi pada arus 200 A karena melelehnya ujung elektroda tungsten akibat input panas tinggi. Pada akhir pengelasan selalu dijumpai crater dan percikan. Kedua jenis cacat ini juga diyakini disebabkan oleh backward arc blow yang cukup besar terjadi pada akhir proses lasan.


Daniar Anggit A. (075524039)